Surau Dagang Imam Bonjol adalah sebuah Musholla yang terletak di Kel.Sei Binti, Kec Sagulung Kota Batam.
Musholla ini berdiri sejak tahun 2009. Dan diberi nama SURAU DAGANG IMAM BONJOL. Surau ini sangat giat melaksanakan syi'ar agama Islam, dan juga melaksanakan kegiatan Tarekat dengan mengikuti Tarekat Naqsabandiyah yang dibawa dan dikembangkan oleh seorang ulama besar dizamannya yaitu Syekh Maulana Ibrahim Al Khalidi Kumpulan. Yang sekarang tetap dilanjutkan oleh para pengikutnya dan sudah berkembang pesat diseluruh pelosok Nusantara.
Tarekat Naqsabandiyah yang dibawa oleh Syekh Maulana Ibrahim Al Khalidi berpusat di sebuah desa yaitu desa Koto Tuo Kumpulan, Kec Bonjol, KabPasaman, Sumatera Barat.
Sampai saat sekarang sudah ribuan umat muslim yang mengikuti tareqat Naqasabandiyah.
Surau Dagang Imam Bonjol Batam telah ditunjuk oleh Pimpinan atau Mursyid Tareqat Naqsabandiyah yang berpusat di Surau Tinggi Koto Tuo Kumpulan Sumatera barat, ditetapkan sebagai salah satu Surau tempat Pelaksanaan Tarqat Naqsabandiyah Al Khaliyah untuk daerah Batam.
Alhamdulillah, sampai saat ini telah banyak umat Muslim dan Muslimat batam yang melakukan atau masuk dan bertariqat di Surau Dagang Imam Bonjol.
Pada Setiap Senin malam dan kamis malam para pengikut Tareqat Naqsabandiyah selalu melakukan tawajuah bersama bagi yang telah ikut bertariqat.
Edi_Kumpulan.Com
Senin, 28 November 2011
Surau Batu, Pusat Penyebaran Tariqat Naqsabandiyah di Pasaman
Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi dimakamkan di di sebelah Barat Mihrab Surau Batu, sesuai wasiatnya sebelum meninggal dunia. Setelah meninggal dunia, banyak warga berziarah ke kuburan tersebut. Tak hanya dari Pasaman peziaran juga banyak dari daerah lain seperti Riau, Madina, bahkan dari Malaysia .
Kini di kuburan Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi, masyarakat memasang kelambu putih dan kain warna hijau kesuakaan nabi besar Muhammad SAW. Cerita warga sekitar, kuburan Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi itu semakin hari semakin panjang, sehingga saat ini kuburan itu sekitar tiga meter.
Kini di kuburan Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi, masyarakat memasang kelambu putih dan kain warna hijau kesuakaan nabi besar Muhammad SAW. Cerita warga sekitar, kuburan Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi itu semakin hari semakin panjang, sehingga saat ini kuburan itu sekitar tiga meter.
Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi termasuk generasi awal penyebar Tareqat Naqasyabandiah di Minangkabau yang memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan ajaran Islam di Sumbar dan khususnya di Pasaman. Terbukti dengan Ilmu yang diajarkan kepada murid seperti nahwu, sharaf, balaghah, mantiq dan tasawuf dan lainnya. Banyak murid potensial dan mengembangkannya dari generasi ke generasi di daerah murid itu berasal.
Dikatakan H. Abu Bakar Tuanku Saidina Ibrahmi yang telah berusia 71 tahun ini, pada masa akhir abad ke-18 dan 19 M. Kumpulan Kabupaten Pasaman pernah menjadi tempat pusat kegiatan politik Tuanku Nan Barampek (Tuanku Nan Hitam, Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Khalwat dan Tuanku Nan Gapuak). Maulan Syekh Ibrahim Al-Khalidi turut mendukung gerakan perang paderi bersamaan dengan Tuanku Imam Bonjol.
Dari informasi yang diperoleh Tuanku Imam Bonjol pernah menyuruh Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi memasang ranjau terbuat dari bambu di Bukit Talang Kenagarian Limo Koto dalam menahan laju pergerakan Belanda setelah benteng si Pisang (perbatasan Agam-Pasaman) direbut Belanda.
Saat itu Datuk Bagindo dan Bagindo Kali mundur ke Pautan Kerbau Kenagarian Limokoto.
Kemudian dalam pergerakan mundur ke Batubandinding. Untuk itulah Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi bersama muridnya pernah membantu dalam perang Paderi berupa ranjau bambu yang diruncingkan dalam tanah.
Murid Maulana Sykeh Ibrahim Al-Khalidi yang cukup terkenal dalam mata rantai penyebar Tareqat Naqsyabandiah di Sumbar yakni, Syekh Syahbuddin dari daerah Tapanuli Sumut, Syekh Ismail dari Pasir Pangaraiyan Riau, Syekh Muhammad Basir dari Lubuk Landur Pasaman, Syekh Hasanuddin dari Bayur Maninjau Agam, Syekh Yunus Tuanku Sasak dari Pasaman.
Selanjutnya, Syekh Abdullah dari Sarasah Talu Pasaman, Syekh Mudo dari Durian Tibarau Kinali Pasaman, Syekh Haji Muhammad Nur dari Baruah Gunung 50 Kota, Syekh Daud dari Durian Gunjo Malampah Pasaman, Syekh Abdul Jabbar dari Kumpulan Bonjol Pasaman, Syekh Ahmad dari Agam, Syekh Muhammad Sa’id dari Bonjol, Syekh Abdurrahman bin Syekh Hussein dari Kuran-Kuran Agam, Syekh Muhammad Zen Alahan Mati dari Kumpulan Pasaman dan lainnya.
Sekarang penyebaran ajaran tarekat naqsabandiyah yang dibawa oleh beliau Maulana Syekh Ibrahim Kumpulan sudah sampai di pulau Batam, yang dibawa oleh penerus Beliau sekarang yaitu H Abu Bakar Tuanku Saidina Ibrahim, yang juga telah melaksanakan Tariqat kepada kaum muslim dan muslimat Batam yang dilakukan bertempat di Surau Dagang Imam Bonjol Kp Becek Batam. Dengan melaksanakan Tawajuah 2 x seminggu yaitu pada petang senin dan petang kamis bagi mereka yang telah melaksanakan/masuk tariqat. Yang dipimpin oleh murid Beliau yang juga menjadi Imam Surau Dagang Imam Bonjol Batam yaitu Ustads Danil.
Kekeramatan / Keistimewaan yang dimiliki oleh Beliau.
Layaknya ulama-ulama besar dan yang ahli sufi lainnya, Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi termasuk memiliki keramat atau kesitimewaan yang menjadi buah bibir masyarakat hingga saat ini. Diantaranya, Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi menggariskan tongkat ketika banjir di negeri Talu (Pasaman Barat, red), sehingga air banjir itu menjadi surut ketika itu juga. Kemudian hilang lenyapnya tulisan-tulisan buku seorang sarjana Inggris yang hendak mendebat Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi dalam masalah Tasawwuf.
Layaknya ulama-ulama besar dan yang ahli sufi lainnya, Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi termasuk memiliki keramat atau kesitimewaan yang menjadi buah bibir masyarakat hingga saat ini. Diantaranya, Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi menggariskan tongkat ketika banjir di negeri Talu (Pasaman Barat, red), sehingga air banjir itu menjadi surut ketika itu juga. Kemudian hilang lenyapnya tulisan-tulisan buku seorang sarjana Inggris yang hendak mendebat Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi dalam masalah Tasawwuf.
Selain itu, memadamkan api negeri Mekkah sewaktu negeri Mekkah terbakar, ketika itu Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi sedang bercukur rambut dan baru setengah yang siap dicukur.
Minggu, 16 Januari 2011
Sejarah Imam Bonjol
RIWAYAT RINGKAS IMAM BONJOL
Imam Bonjol adalah seorang Ulama Sufi Tasawuf, berkelahiran di Kampung Alai Bonjol, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
Dikenal oleh Ulama Tarikat dan masyarakat Muslim Bonjol dengan Nama Syekh Said Padang Bubus, karena Beliau berumah tangga di Dusun Padang Bubus Bonjol.
Kelahiran Beliau jauh sebelum Tuanku Imam Bonjol.
Sehingga sampai saat generasi sekarang, tidak mengetahui tahun kelahiran Beliau serta kedua orang tua beliau.
Masyarakat luas mengetahui, bahwa beliau pernah belajar agama Islam dan Tarekat suluk selama 40 tahun di Mekkah.
Beliau mempunyai seorang murid yang mashur ( murid tunggal ) yaitu Syekh Maulana Ibrahim Kumpulan, yang dikenal dengan sebutan Inyiak Suaru Batu Kumpulan.
Dalam Usia yang sangat lanjut sekembalinya Beliau dari Mekkah, Beliau bertemu dengan Tuanku Imam Bonjol. Beliau dan Tuanku Imam Bonjol secara bersama-sama menggerakan perang Paderi tahun 1825 s/d 1837 melawan penjajahan Belanda dan kaum adat, guna menegakan Agama Islam di Bumi Minang kabau.
Setelah penangkapan Tuanku Imam Bonjol oleh penjajah Belanda dan dibuang ke Manado .
Beberapa tahun kemudian beliau wafat. Tanggal dan tahun wafat beliau tidak dicatat sehingga tidak diketahui oleh Generasi sekarang.
Selama hidup Beliau mewariskan ajaran :
- Syaria’at
- Tarekat Naqsabandiyah
- Suluk / Khalwat
- Hakikat
- Makrifat
Konon dimasa Beliau mengajar Agama, Beliau ditemui oleh seorang Ulama besar pada masanya yaitu Syekh Burhanuddin dari Ulakan Pariaman. Kemudian Syekh Burhanuddin tinggal bersama Beliau dan mengajarkan Agama Islam selama 5 tahun bersama-sama kepada masyarakat Bonjol dan masyarakat lainnya yang datang untuk belajar agama kepada Beliau.
Demikianlah sejarah ringkas dan singkat tentang Imam Bonjol yang terkenal dengan nama Inyiak Padang Bubus.
Untuk kedepannya kami tengah berusaha mencari fakta dan sejarah Riwayat beliau untuk bisa diketahui oleh generasi sekarang.
Batam, 5 Januari 2011
Diceritakan kembali oleh : Tuanku Saidina Abdul Rakhman
Dari Surau Tinggi Kumpulan
Ditulis oleh : Pengurus Surau Dagang Imam Bonjol Batam
Minggu, 05 Desember 2010
Rumah dijual
Mau Pindah
Dijual cepat rumah 2 lantai ( hook ) L/B 8 X 10 Mtr, di Kav Sagulung Baru Blok E No. 101 Batu Aji Batam
4 Kamar Tidur, 1 Kamar Pembantu
2 kamar mandi,
Dapur,
Pagar teralis
Full keramik lantai 1 & lt 2,
Ruang tamu,Ruang keluarga, ruang makan luas
Listrik, PLN 10 Amp, Air ATB
Tanah WTO 30 Tahun
HArga Rp. 225 Jt
Serius Hub. 081372007922 atau edi@ninda-pratama.com
Rumah tampak depan
Ruang tamu
Ruang keluarga
Dijual cepat rumah 2 lantai ( hook ) L/B 8 X 10 Mtr, di Kav Sagulung Baru Blok E No. 101 Batu Aji Batam
4 Kamar Tidur, 1 Kamar Pembantu
2 kamar mandi,
Dapur,
Pagar teralis
Full keramik lantai 1 & lt 2,
Ruang tamu,Ruang keluarga, ruang makan luas
Listrik, PLN 10 Amp, Air ATB
Tanah WTO 30 Tahun
HArga Rp. 225 Jt
Serius Hub. 081372007922 atau edi@ninda-pratama.com
Rumah tampak depan
Ruang tamu
Ruang keluarga
Kamis, 04 November 2010
Bukittinggi Kota Wisata
Kota Bukittinggi yang terletak pada dataran tinggi diPropinsi Sumatera Barat, yang menjadi ikon Wisata Sumbar. Makanya disebut dengan Bukittinggi kota Wisata.
Kota Bukittinggi juga disebut dengan kota sanjai, karena terkenal dengan pengahasil penganan yang dibuat dari ubi kayu yang terkenal dengan nama Karupuak sanjai. Masyarakat Bukittinggi biasa menyebut nama Bukitting dengan sebutan daerah Kurai.
Wisata yang ditawarkan oleh kota Bukittinggi kepada para turis yang datang dari Manca negara atau yang berasal dari dalam negeri sendri seperti, Nagai Sianok, yang sangat terkenal dengan keelokan pemandangan alam, Ngarai Sianok juga terkenal saat perlawanan terhadap tentara Jepang, karena dingarai sianok ada sebuah terowongan yang terkenal dengan nama lubang japang.
Disamping banyak peninggalan sejarah penjajahan Belanda seperti benteng yang dikenal dengan nama Ford de kock, yang terletak ditengah kota Bukittinggi
Juga ada yang Jam Gadang yang terletak dijantung kota Bukittinggi. yang dibangun oleh pemerintahan Belanda.
Kota Bukittinggi juga disebut dengan kota sanjai, karena terkenal dengan pengahasil penganan yang dibuat dari ubi kayu yang terkenal dengan nama Karupuak sanjai. Masyarakat Bukittinggi biasa menyebut nama Bukitting dengan sebutan daerah Kurai.
Wisata yang ditawarkan oleh kota Bukittinggi kepada para turis yang datang dari Manca negara atau yang berasal dari dalam negeri sendri seperti, Nagai Sianok, yang sangat terkenal dengan keelokan pemandangan alam, Ngarai Sianok juga terkenal saat perlawanan terhadap tentara Jepang, karena dingarai sianok ada sebuah terowongan yang terkenal dengan nama lubang japang.
Disamping banyak peninggalan sejarah penjajahan Belanda seperti benteng yang dikenal dengan nama Ford de kock, yang terletak ditengah kota Bukittinggi
Juga ada yang Jam Gadang yang terletak dijantung kota Bukittinggi. yang dibangun oleh pemerintahan Belanda.
Jam Gadang.
Disamping terkenal dengan tempat wisata, Bukittingi juga menawarakan wisata kuliner dengan menawarkan menu makanan yang benar-benar berasal dari daerah sekitar Bukittingi yaitu yang terkenal dengan Nasi kapau, juga bermacam-macam penganan yang berasal dari kota bukitting seperti Karupuak Sanjai,Karupuak Balado,Karak kaleang,Kue sarang balam, yang semua penganan ringa tersebut terbuat dari ubi kayu yang diolah sendiri oleh tangan-tangan masyarakat Bukittinggi sendiri secara tradisional.
Karupuak Sanjai
Nasi Kapau
Kalau anda berkunjung ke Bukittinggi jangan lupa membawa ketempat asal anda untuk oleh-oleh atau buah tangan.
Juga berupa souvenir yang dibuat oleh tangan orang Bukittinggi sendiri seperti bordiran,sulaman,kerajinan tembaga yang sangat terkenal.
Bordiran
Bukittinggi juga menawarkan seni budaya daerah sendiri, seperti tarian, randai, dll.
Salah satu seni budaya yang ada di Bukittinggi
Semua yang ditawarkan diatas sangat menarik dan tidak membuat anda bosan dan anda akan berat meninggalkan daerah tersebut.
Edi Kumpulan
Selasa, 19 Oktober 2010
Kelok sembilan
Kelok sembilan yang terkenal dengan jalan yang mempunyai tikungan atau belokan yang tajam dengan jalan yang sempit. Adalah jalan yang menghubungkan antara Kota Pekanbaru ( Riau ) dengan Sumbar.
Keunikan jalan yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda tersebut adalah, tikungan yang tajam dengan jalan yang sempit juga menanjak. Walaupun terbilang sangat sempit tetapi sangat padat dilalui oleh kendaraan yang dari dan menuju Pekanbaru.
Kelok sembilan, sekarang ruas jalan nya diperlebar dengan cara membangun dengan menggunakan sistim jalan layang. Karena sudah sangat tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang semakin banyak. Jadi sering terjadi kemacetan. Jadi sangat mengganggu laju perekonomian.
Sehingga masyarakat yang menggunakan jalan tersebut, baik yang datang maupun yang akan pergi ke Pekanbaru untuk suatu keperluan Bisnis yang menggunakan angkutan darat sering mengalami kerugian, karena sering terlambatnya alat angkut sampai ditujuan, karena sering terjadi kemacetan di Kelok sembilan tersebut.
Keunikan jalan yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda tersebut adalah, tikungan yang tajam dengan jalan yang sempit juga menanjak. Walaupun terbilang sangat sempit tetapi sangat padat dilalui oleh kendaraan yang dari dan menuju Pekanbaru.
Kelok sembilan, sekarang ruas jalan nya diperlebar dengan cara membangun dengan menggunakan sistim jalan layang. Karena sudah sangat tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang semakin banyak. Jadi sering terjadi kemacetan. Jadi sangat mengganggu laju perekonomian.
Sehingga masyarakat yang menggunakan jalan tersebut, baik yang datang maupun yang akan pergi ke Pekanbaru untuk suatu keperluan Bisnis yang menggunakan angkutan darat sering mengalami kerugian, karena sering terlambatnya alat angkut sampai ditujuan, karena sering terjadi kemacetan di Kelok sembilan tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)